13 Dec

Emilia, Farmasi S1 UMLA Raih Dua Juara Sekaligus Nasional-Internasional

Prodi S1 Farmasi  Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) tidak pernah sepi prestasi, salah satu mahasiswanya semester enam Emilia Rahmawati disapa Emilia berhasil meraih juara inovasi produk kesehatan tingkat nasional.

Emilia mengungkapkan bahwa dirinya bersama dua orang temannya bernama Dimas Prayogo Pangestu dan Erlita Layyina dalam ajang tersebut muncul ide bahwa membuat produk inovasi yang linier dengan keilmuannya yakni produk yang berhubungan dengan kesehatan.

Secara kebetulan kampus UMLA bersebelahan dengan persawahan sehingga bahan-bahan berpotensi yang jarang dimanfaatkan tapi dalam penelitian jurnal ilmiah ternyata banyak mempunyai kandungan senyawa kimia.

Salah satunya, lanjut Emilia bahan dimaksud adalah pelepah pisang. Kok? Sebab pelepah pisang banyak mempunyai zat flavonoid, yang dapat dimanfaatkan sebagai obat luka. Itu sebabnya pelepah pisang ini di inovasikan dalam bentuk spray gel untuk obat luka.

Spary gel obat luka ini, tandas Emilia ketika dipresentasikan ternyata mendapatkan juara satu nasional lomba inovasi produk kesehatan. Proses pembuatannya pelepah pisang diekstrasi dengan metode sokletasi karena pelah pisang merupakan bahan yang tahan dengan pemanasan.

Setelah mendapatkan ekstrasi dari pelepah pisang ini, kata Emilia diolah menjadi formulasi sediaan. Dalam memformulasikan ini dibimbing oleh dosen teknologi farmasi UMLA  Dita Mayangsari.

Sehingga hasilnya menggunakan konsentrasi yang sesuai karena untuk obat luka langsung bersentuhan dengan kulit. Jika bahannya tidak sesuai dapat menyebabkan iritasi.

Selain juara inovasi nasional, Emilia juga meraih juara dua lomba paper tingkat internasional dengan judul Effectiveness Gema Cermat in Community of Lamongan District on Rational Medicine.

Saat lomba ini Emilia dibimbing salah satu dosen klinis UMLA Devi Ristian Octavia. Data jurnal internasional ini diambil penelitian Gema Cermat penggunaan obat di Kabupaten Lamongan dari tiga puskesmas. Yakni Puskesmas Lamongan, Deket, dan Sumberaji. Hasil penelitian ini, langsung diajukan ke panitia lomba dan ditetapkan sebagai juara dua menggalahkan peserta dari negara Korea. (doni osmon)