13 Dec

Sukseskan Lansia Patuh Obat, Dosen-Mahasiswa Umla Gandeng Puskesmas Babat

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) melaksanakan kegiatan bertajuk “Lansia Patuh Obat”. Tim ini terdiri atas dosen dan mahasiswa. Tiga dosen dengan latar belakang dua dosen keilmuan farmasi dan satu dosen keperawatan.

Dua dosen farmasi adalah apt Primanitha Ria Utami MFarm sebagai Ketua Tim dan apt Devi Ristian Octavia MSi selaku anggota. Kemudian, satu dosen keperawatan sebagai anggota Ns Silvy Harmiardillah MKep. Sementara itu, delapan mahasiswa berasal dari Prodi S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Lamongan.

Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah tim tenaga kesehatan dari Puskesmas Babat, Lamongan. Kegiatan ini juga melibatkan koordinator posyandu lansia dari bidan desa serta kader posyandu lansia yang menjadi jembatan informasi untuk berkoordinasi lebih mudah dengan sasaran kegiatan, yaitu pasien usia lanjut.

Primanitha Ria Utami menjelaskan, pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kecamatan Babat dan ditempatkan di dua desa, yaitu di Desa Kuripan yang dihadiri oleh 40 lansia dan 3 kader dari Desa Payaman dan di Desa Sumurgenuk yang dihadiri 30 lansia dan 15 kader dari Desa Sumurgenuk.

“Pelaksanaan kegiatan ini di bulan Juli sampai September yang terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu sosialisasi kepatuhan minum obat, pelatihan penggunaan website Pharm Care untuk kader posyandu lansia dan pasien, pemberian kemasan obat khusus, dan monitoring kepatuhan minum obat,” ungkapnya.

Primanitha melanjutkan, prosedur yang dilakukan di dua desa tersebut sama. Yaitu, peserta lansia datang membawa kartu identitas, kemudian dilakukan pencatatan data awal pasien (berat badan, tinggi badan). Dilanjutkan senam lansia yang bertujuan untuk melancarkan peredaran darah.

Setelah itu, ada sosialisasi dengan tema “Kendalikan Hipertensi dengan Patuh Minum Obat” kepada  pasien lansia di desa tersebut dengan media poster agar memudahkan untuk dipahami. Dalam sosialisasi tersebut juga ditunjukkan kemasan plastik obat yang didesain khusus oleh tim pengabdian masyarakat.

Dia berharap pasien lansia yang mengonsumsi banyak obat tidak kesulitan memahami aturan minum obatnya. Obat yang diminum pagi, siang, dan malam, apakah sebelum, saat makan, atau sesudah makan.

Dalam kegiatan ini, tim tenaga kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Lamongan berkolaborasi dengan Puskesmas Babat dan telah berbagi tugas sesuai dengan keahlian masing-masing.

Tim tenaga kesehatan Puskesmas Babat melakukan pengukuran kesehatan (cek tekanan darah, kadar gula dalam darah, kolesterol, kadar asam urat dalam darah), sedangkan tim tenaga kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Lamongan melakukan pengemasan obat khusus pada kemasan obat yang telah disiapkan oleh tim pengabdian untuk memudahkaan pasien minum obat dan meningkatkan kepatuhannya serta memberikan sesi konseling edukasi terkait penggunaan obat yang tepat (ketepatan waktu minum obat, aturan minum obat, frekuensi obat yang dikonsumsi) serta perencanaan mengatur pola hidup sehat.

Dengan keterlibatan kolaborasi antar-tenaga kesehatan ini, Primanitha berharap dapat menjalin bonding antar-tenaga kesehatan untuk dapat senantiasa bekerja sama meningkatkan kualitas hidup pasien.

“Selain itu, tentunya dapat memberi kebermanfaatan pada peningkatan kepatuhan minum obat untuk pasien usia lanjut,” imbuhnya. (Alfain Jalaluddin Ramadlan/AS)